Galau…
kata ini sepertinya sudah ada sejak zaman nenek moyang kita, , toh di Kamus Besar Bahasa Indonesia sudah ada definisinya.
ber·ga·lau a sibuk beramai-ramai; ramai sekali; kacau tidak keruan (pikiran);
ke·ga·lau·an n sifat (keadaan hal) galau
ada beberapa sinonim dari kata galau, diantaranya: pakau, nanar, cemas, resah dan was-was.
kalau asal mula yang ini saya kurang tahu, coba kita tanyakan saja pada rumput yang bergoyang #eh.
Sedangkan, istilah glau yang saya maksud disini adalah ‘galau’. Pake tanda petik.
Pertama kali, saya mendengar istilah ‘galau’ ini dari seorang dosen Fisika Medik yang mengatakan: “Kalian ini jangan ‘galau’ karena dapet nilai sisir (baca: E), termodinamika itu menyenangkan.” atau seorang teman yang berkata “eh, gue lagi galau nih mikirin si ehm ehm..”
Saat itu, saya menangkapnya istilah galau yang ia sampaikan, bukan galau biasa, karena saaat itu istilah galau sedang mulai populer.
adalagi yang mendefinisikan ‘galau’ itu adalah sifat seseroang saat sedang ehm ehm dengan seseorang. bisa kita lihat dati status-status facebook-nya atau kicauan twitter-nya yang sedang ‘menggalau’, atau mereka yang sedang SNSD (Siap Nikah Siap Dilamar) #eaaa.
Menurut pak Jamil definisi galau itu banyak. Galau itu heboh sendiri. Galau itu bingung antara berbagai pilihan. Galau itu gelisah yang sangat parah. Galau itu bingung sendiri dan gak jelas maunya apa. Galau berkepanjangan bisa membuat hidup kacau. Galau tak baik dipelihara terlalu lama, sebab itu berbahaya bagi hidup Anda.
Bagaimana agar tidak galau? Saya menyarankan beberapa hal.
Pertama, tetapkan impian hidup. Prestasi terbaik apa yang akan Anda raih di kehidupan dunia ini? Jejak apa yang akan Anda tinggalkan di semesta yang membuat Anda dikenang generasi berikutnya? Kebaikan apa yang akan Anda persembahkan kepada-Nya sehingga Anda layak meminta surga-Nya? Fokuskan hidup Anda untuk mewujudkan impian yang telah Anda tetapkan.
Kedua, menjauh dari informasi negatif. Pastikan hanya menonton acara televisi yang berkualitas, bukan acara gosip atau berita-berita yang “mengotori” pikiran dan hati. Bila aktif di twitter pastikan follow orang-orang yang menyebarkan kebaikan bukan yang “menularkan” kegalauan.
Ketiga, pastikan ucapan dan tindakan Anda selalu positif. Ucapan dan tindakan bukan hanya saat bicara langsung kepada orang termasuk saat membuat status di dunia maya (Facebook, twitter dll). Sebab saat Anda berucap atau bertindak negatif kemudian mendapat respon, saat itulah hal negatif itu semakin heboh. Tanpa Anda sadari, hal negatif itu kemudian “meracuni” pikiran dan hati Anda, membuat Anda gelisah dan semakin galau.
Keempat, bergaulah dengan orang yang positif. Carilah komunitas-komunitas yang positif dan sesuai dengan profesi Anda. Ingatlah, 10 tahun yang akan datang tergantung dengan siapa Anda bergaul dan bersahabat saat ini. Bila saat ini Anda bergaul akrab dengan orang yang galau, 10 tahun yang akan datang hidup Andapun bisa galau dan kacau.
Berikut ini ciri-ciri penderita ‘galau’ ;
-
Resah dan Mengeluh
Inti dari status di social media adalah keluhan pribadinya tentang kehidupannya sehari-hari, biasanya dipengaruhi oleh mood yang sedang buruk. -
Self-Centered
Semua pembicaraannya lebih banyak tentang dia, dia dan dia. Memuji diri sendiri yang berlebihan. -
Membiarkan masalah pribadi diumbar ke publik
Yang seperti ini lama-lama bikin ill feel dan risih celakanya kalau sampai menyebut nama -
Membuat banyak status dalam waktu singkat
Saking aktifnya di dunia maya, dia bisa update status dalam hitungan menit untuk menunjukkan betapa eksisnya dia dan betapa dia butuh teman curhat. -
Aktif di banyak social media
Facebook saja tidak cukup, dia akan membuat akun di Twitter, Plurk, Yahoo atau sejenisnya, pokoknya yang bisa buat update status untuk mengabarkan ke dunia tentang perasaannya. Biar ga repot, biasanya dia menggunakan sistem feed dimana cukup update status dari satu social media dan secara otomatis akan terkirim ke beberapa akun social media.
“Di sebuah terminal bus antar kota, seorang laki-laki dengan wajah berlinangan air mata memandangi anaknya dan melepasnya dengan bus yang menuju sebuah kota pelajar nan dingin di belahan timur pulau jawa. Sang bapak sedih, kecewa, lantaran perubahan yang terjadi pada anak gadisnya. Kerudung anaknya yang menutup penuh aurat, membuatnya cemas sang gadis jauh dari jodohnya. Sehingga ia merasa perlu menekan, agar kerudung yang menutup kecantikan anaknya terlucuti kembali .berkali-kali kakak sang gadis meyakinkan bapaknya, bahwa jodoh adalah ketentuan Allah. Tidaklah pantas seorang wanita memamerkan keindahan tubuhnya hanya untuk memicingkan laki-laki yang belum tentu menjadi suaminya. Termenung kakak sang gadis menerawang biru di langit jingga. Mulutnya bergumam:”
Sungguh lama nian ku terkubang di dalam ujian
Saat terakhir tiada kunjung datang
Ku terpekur dalam bimbang
Ku harapkan kepada Tuhan
Akan datangnya seorang kawan
Mendampinginya di medan juang
Menepis segala rintangan menghadang
Sabarlah adikku sayang
Pertolongan Allah pasti kan datang
Dari arah yang tak terkirakan
Sabar dalam penantian
Percayalah kepada Tuhan
Semua adalah hanya ujian
Pembukti iman dan ketaqwaan
Penopang cinta dan ketabahan
Lihatlah di ufuk timur
Goresan fajar mulai membentang
Matahari pagi kan bersinar
Ibaratkan janji Tuhan
Sungguh lama nian, ku terkubang di dalam ujian
Saat terakhir tiada kunjung datang
Ku terrpekur dalam bimbang
Kuharapkan kepada Tuhan
Akan datangnya seorang kawan
MendampinginyaDi medan juang
Menepis segala rintangan menghadang
Sabarlah, adikku sayang
Pertolongan Allah pasti kan datang
Dari arah yang tak terkirakan
Sabar dalam penantian
Percayalah kepada Tuhan
Semua adalah hanya ujian
Pembukti iman dan ketaqwaan
Penopang cinta dan ketabahan
Lihatlah di ufuk timur
Goresan fajar mulai membentang
Matahari pagi kan bersinar
Ibaratkan janji Tuhan
Ibaratkan janji Tuhan
lalu berlanjut ke nasyid selanjutnya yang berjudul “hasrat hatiku”,
Apabila telah tiba masaku,
Untuk segera mengakhiri lajangku
Dengan segenap kemampuan Allah berikan
Insya Allah janjiku segera kutunaikan
Tapi bila kuraba dalam hati,
Datang seruntun pertanyaan silih berganti
Adakah semua kulakukan terlalu dini
Berdegup jantung di dada, kendalikan diri
Namun pernikahan begitu indah kudengar
Membuatku ingin segera melaksanakan
Namun bila kulihat aral melintang pukang,
Hatiku selalu maju mundur dibuatnya
Akhirnya aku segera tersadar,
Hanya pada Allah lah tempat aku bersandar
Yang akan menguatkan hatiku yang terkapar
Insya Allah azzamku akan terwujud lancar
*tuh, galau itu jangan pada manusia, ‘menggalau’ lah pada yang bisa menyembuhkan kegalauan itu. GALAU: God Always Love All of U
“Barangsiapa yg ditimpa oleh kefakiran, kemudian dia mengadukannya kpd manusia, maka kefakirannya tdk akan ditolak darinya. Dan barangsiapa yg ditimpa oleh kefakiran, kmudian dia mengadukannya kpd Allah SWT, maka sungguh tlah mndekati kepastian bhw Allah SWT memberikannya rizqi baik didunia maupun di akhirat.”(hadis Abu Daud ra)
0 komentar:
Posting Komentar